Kamis, 11 Maret 2010

Tulisan, Pdt. Poltak YP Sibarani, D.Th.

04 June 2009
Allah Melakukan Pembaharuan dalam Diri Manusia
Kredo108.jpg
Pdt. Poltak YP Sibarani, D.Th*
(www.poltakypsibarani.com)
PEMBACA yang budiman, Allah memiliki karya-karya penyelamatan bagi seluruh umat manusia. Pada tulisan sebelum-nya (judul: Karya Allah bagi Keselama-tan Kita, edisi 106—Red), saya sudah uraikan secara sederhana bahwa Allah telah mengadakan penyucian terhadap dosa-dosa manusia melalui kematian Yesus Kristus di kayu salib. Selanjutnya, Allah menginsyafkan manusia akan keberdosaan mereka melalui Roh-Nya yang kudus. Di ba-wah ini saya lanjutkan pembahasan-nya dengan menguraikan tiga karya Allah lainnya sekitar usaha penyela-matan umat manusia itu.

Pertama, Allah mendorong agar manusia memiliki pengakuan akan keberadaan Allah dan pengakuan akan perlunya mereka diselamatkan oleh-Nya. Kematian Yesus Kristus di kayu salib Golgota adalah kematian yang mewakili kematian semua orang berdosa. Namun, pengaruh dari kematian tersebut berlaku secara efektif ketika seseorang menerima Dia sebagai Tuhan dan juru selamat secara pribadi. Keselamatan disedia-kan Allah secara sama bagi semua orang (Yoh. 3:16-17), namun diperoleh oleh setiap orang secara eksklusif.
Allah sanggup melakukan segala perkara, namun Ia bukanlah Allah yang bekerja secara sewenang-wenang, melainkan dengan sistem dan mekanisme yang jelas yang da-pat dijangkau. Itulah sebabnya me-ngapa Yesus Kristus berkata dalam Injil Markus 16:15-16, demikian: “Pergilah ke seluruh dunia, berita-kanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.” Hal ini senada dengan pesan Rasul Paulus dalam Surat Roma 10:9-10, demi-kian: Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah mem-bangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.”
Allah sangat senang jika ada orang yang mau percaya kepada-Nya, namun Ia tidak memaksakan kehendak-Nya. Ia akan mendorong setiap orang supaya mereka mau mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Namun, keberdosaan manusia yang sudah parah membuat mereka tidak dapat serta merta mampu menge-nal Tuhan Yesus sebagai Juru-selamat. Hal ini diketahui oleh Allah. Untuk itu Roh Kudus berkarya dengan cara men-dorong mereka untuk mengakui bahwa Yesus Kris-tus adalah Tuhan. Tidak ada pihak yang dapat men-dorong manusia untuk mengakui Yesus Kristus se-bagai Tuhan ke-cuali oleh Roh Kudus. Itulah sebab-nya Rasul Paulus dalam Surat I Ko-rintus 12:3 ber-kata, demikian: “Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa ti-dak ada seorang-pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: “Terkutuklah Yesus!” dan tidak ada seorangpun, yang dapat meng-aku: “Yesus adalah Tuhan”, selain oleh Roh Kudus.”
Kedua, Allah melakukan pemba-haruan dalam diri manusia yang sudah percaya kepada-Nya.Begitu seseorang mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya secara pribadi, maka Allah meng-angkatnya (memberinya kuasa) sebagai ‘anak-Nya’, sebagaimana dikatakan dalam Injil Yohanes 1:12-13. Namun, harus kita akui bahwa persoalan belum selesai. Penga-kuan terhadap ketuhanan Yesus Kristus bukanlah akhir dari segala-nya melainkan merupakan permu-laan dari sebuah hidup yang baru. Sebab, “siapa yang ada dalam Kristus ia adalah ciptaan yang baru, yang lama sudah berlalu dan yang baru sudah tiba” (II Kor. 5:17). Kepercayaan kepada Yesus Kristus harus terus dilanjutkan hingga detik terakhir dalam kehidupan di bumi. Namun, di sisi lain atau dalam ke-nyataannya, persoalan yang diha-dapi oleh orang-orang yang per-caya kepada Kristus tidaklah ringan. Persoalan tersebut bukan saja sangat banyak tetapi juga berat dan rumit. Sebagaimana bangsa Israel setelah dibebaskan Allah dari perbudakan di Mesir oleh Firaun harus menelusuri perjalanan di padang gurun, seperti itulah orang-orang yang sudah percaya kepada Kristus. Mereka juga harus meng-hadapi berbagai persoalan di dunia ini hingga menjelang kematiannya.
Manusia yang sudah percaya ke-pada Kristus ternyata tidak begitu saja berubah atau tidak secara otomatis berubah, melainkan membutuhkan perjuangan dan proses yang panjang. Tantangan hidup dapat datang dari mana-mana dan di mana saja serta dalam segala keadaan. Tantangan bagi ‘orang percaya’ pertama-tama datang dari dirinya sendiri (karena kebiasaan lamanya), selanjutnya dari anggota keluarganya dan dari teman-te-mannya. Selain itu, seseorang yang sudah percaya kepada Kristus dapat merasa sendirian ketika ia berada dalam suatu situasi yang sangat sulit. Di sinilah dibutuhkan pemahaman yang benar mengenai proses untuk diperbaharui oleh Tuhan.
Di sinilah juga letak pentingnya pertolongan Tuhan yang mem-bantu dan memampukan ‘orang percaya’ untuk diproses menuju kesempurnaan hidup. Allah tahu akan pergumulan manusia seperti itu, maka meno-long dan mendam-pingi mereka. Itu-lah sebabnya Rasul Paulus dalam Titus 3:5-7 berkata bah-wa “pada waktu itu Dia telah me-nyelamatkan kita, bukan karena per-buatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rah-mat-Nya oleh per-mandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.” Jadi, setiap orang percaya harus memiliki kesabaran sedemikian rupa dan te-tap mempercayai bahwa Allah Roh Kudus selalu mendampingi orang percaya dalam proses penyempur-naan. Ketika ‘orang percaya’ jatuh dalam pelbagai pencobaan, jangan-lah ia rendah diri tetapi berdoa dan mengharapkan kekuatan dan pembaharuan dari Roh Kudus.
Ketiga, Allah memeteraikan pengakuan manusia akan kebera-daan Allah sebagai Juruselamatnya. Setelah seseorang mengakui ketuhanan Yesus Kristus secara pribadi, namanya pun terdaftar di dalam Kitab Kehidupan (tercatat sebagai warga Kerajaan Sorga). Pengakuan tersebut dimeteraikan oleh Roh Kudus, sebagaimana disebutkan dalam Surat Efesus 1:13 yang berbunyi: “Di dalam Dia kamu juga—karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu—di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.” Kepercayaan dan pengakuan seseorang terhadap Kristus tidak dapat dibatalkan atau dicuri siapa pun. Saya tidak hendak berkata bahwa keselamatan seseorang sama sekali tidak dapat hilang. Yang saya maksud adalah bahwa pengakuan seseorang akan ketuhanan Yesus Kristus tidak dapat dicuri oleh iblis secara paksa.
Oleh sebab itu, ‘orang percaya’ jangan takut kehilangan keselama-tan. Meskipun demikian ia harus sedemikian rupa memeliharanya. Seseorang yang mengadakan pemeliharaannya atas keselamatan yang telah diterima itu menunjuk-kan bahwa ia menghargai atau mensyukuri keselamatan itu secara sungguh-sungguh. Rasul Paulus memberikan nasihat kepada jemaat Filipi demikian: “..... tetap-lah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar …… supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia” (Flp. 2:12-15).v

* Penulis adalah Pendiri Sekolah Pengkhotbah Modern (SPM), Ketua STT Lintas Budaya, dan Pendiri Jakarta Breakthrough Community (JBC).

Kamis, 04 Maret 2010

khotbah Harun Dethan di Jakarta.

Judul : Berjalan Bersama Yesus sampai akhir hidup. Didasarkan pada Yohanes 14:6 Oleh Pst. Harun I. Dethan, MSc.,MA. 15 mei '09 Pada PDO Bukit Sion Jl Kelapa Muda Jakarta Utara. •

14:1 "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. • 14:2 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. • 14:3 Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada. • 14:4 Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ." • 14:5 Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?" • 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Nats firman Tuhan yang baru saja kita baca dilatarbelakangi oleh pengucapan yang tegas sekaligus sebagai penyemangatan kepada pengikut Tuhan. Bahwa hidup ini tidak boleh dikuasai oleh kegelisahan, mengapa? Karena hanya orang yang hidup tanpa Yesuslah yang patut gelisah. Sebaliknya kita yang berjalan bersama yesus memiliki keyakinan sebagaimana Tuhan Yesus mengatakan "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Yakinlah berjalan bersama Yesus ada jaminan yakni kita akan beroleh Kepastian, kebenaran dan kehidupan. Mengapa kita harus berjalan bersama Yesus sampai akhir? Jika kita membaca Yohanes 14:6 dengan cermat dan kita hubungkan dengan nats firman Tuhan Yang lain yang ada dalam Alkitab kita maka kita akan menemukan 5 jawaban pokok.

1. Supaya kita beroleh Mahkota Keabadian (I Korintus 9: 24-27)

2. Supaya kita beroleh Mahkota Kemegahan (I Tesalonika 2:19)

3. Supaya kita beroleh Mahkota Kebenaran (II Timotius 4:8)

4. Supaya kita beroleh Mahkota Kemuliaan (I Petrus 5:4)

5. Supaya kita beroleh Mahkota Kehidupan (Yakobus 1:12

Tujuan khotbah ini adalah agar kita memahami bahwa berjalan bersama Yesus sampai akhir hidup sebagai keharusan. Dan sekaligus kita disemangati untuk tekun dan tabah. Mengapa kita harus berjalan bersama Yesus sampai akhir hidup? 1. Supaya kita beroleh Mahkota Keabadian (The crown incorruptible : I Korintus 9: 24-27) 9:24 Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya! 9:25 Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. 9:26 Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. 9:27 Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak. Mahkota ini diberikan kepada setiap orang giat untuk mencapai hasil yang maksimal, seperti Pelari dan Petinju. Berlari menurut peraturan dan sprotif Bertinju menurut peraturan dan sprotif Mengapa kita harus berjalan bersama Yesus sampai akhir hidup? 2. Supaya kita beroleh Mahkota Kemegahan (The crown of rejoicing : I Tesalonika 2:19) 2:19 Sebab siapakah pengharapan kami atau sukacita kami atau mahkota kemegahan kami di hadapan Yesus, Tuhan kita, pada waktu kedatangan-Nya, kalau bukan kamu? 2:20 Sungguh, kamulah kemuliaan kami dan sukacita kami. Mengapa kita harus berjalan bersama Yesus sampai akhir hidup? 3. Supaya kita beroleh Mahkota Kebenaran (The crown of righteonsness : II Timotius 4:8) 4:6 Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat. 4:7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. 4:8 Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya. Mengapa kita harus berjalan bersama Yesus sampai akhir hidup? 4. Supaya kita beroleh Mahkota Kemuliaan (The crown of glory : I Petrus 5:4) 5:4 Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu. Mengapa kita harus berjalan bersama Yesus sampai akhir hidup? 5. Supaya kita beroleh Mahkota Kehidupan (The crown of life : Yakobus 1:12 1:12 Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. 1:13 Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun. 1:14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.

Senin, 01 Maret 2010

Kata-kata Motivasi gaya harun dethan.

267. Milikilah gaya hidup yang unggul supaya dikenang sebagai pribadi yang unggulan.(HD)
268. Kegagalan tidak boleh berakhir dengan bunuh diri, tetapi anggaplah baju kotor yang patut ditanggalkan agar melangkah menuju keberhasilan.(HD)
269. Pengorbanan yang sempurna akan memberi hasil yang sempurna.(HD)
270. Jangan terjebak dalam kemunafikan dan kepengecutan sebab anda akan menyesalinya.(HD)
271. Kemarahan adalah kewajaran jika anda tidak melakukan kewajiban dengan bertanggung jawab.(HD)
272. Hati yang dikuasai uang akan salah memaknai hidup, jadikan uang mencari anda agar tidak menjadi budak uang.(HD)
273. Hidup akan menyenangkan jika memiliki kesukaan, kesetiaan dan ketulusan.(HD)
274. Jika kita dihina balaslah dengan pujian.(HD)
275. Milikilah kecerdikan dan tinggalkan kelicikan.(HD)
276. Ketamakan dan kedenkian menuntun anda kepada kepentingan diri sendiri yang kemudian berakhir dalam kesengsaraan.(HD)

Senin, 22 Februari 2010

Penyegaran, harun dethan.

Yesus menawarkan Penyegaran/Pst.harun Dethan,MA.
September 28, 2008 at 10:00 am | In artikel | Leave a Comment

Tuhan Yesus menawarkan Penyegaran, sebagaimana dalam Matius 11;28-29 Marilah kepadaku……. bagi setiap orang yang lesuh, lelah dan berbeban berat Yesus memanggil untuk mendapatkan kesegaran. Bagaimana caranya agar kita mengalami kesegaran yang ditawarkan Tuhan Yesus?

1. Penyegaran dapat terjadi, ketika kita Mendengar

2. Penyegaran dapat terjadi ketika kita Melangkah

3. Penyegaran dapat terjadi ketika kita Menyembah

4. Penyegaran dapat terjadi ketika kita Memandang

5. Penyegaran dapat terjadi ketika kita Menyerah

Bagaimana caranya agar kita mengalami penyegaran?

Ketika kita Mendengar, apa yang kita dengar? yakni panggilan sekaligus ajakan Tuhan Yesus. Mendengar artinya kita meresponi ajakan Tuhan Yesus dengan membuka hati dan tidak mengeraskan hati. Alkitab melalui surat Ibrani 3:7-8 “Pada hari ini jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu…..”

Ketika kita Melangkah, Untuk melangkah dalam keadaan lesuh membutuhkan keberanian dan tekad yakni menggunakan sisa kekuatan yang ada untuk meraih dan mengalami perjumpaan dengan Tuhan Yesus.

Ketika kita Menyembah, sebagai sikap rendah hati yakni bersujud dikaki Tuhan Yesus sampai Ia memberikan penyegaran.

Ketika kita Memandang, “pandang terus pada Tuhan Yesus karena dari-Nya kita akan beroleh kekuatan baru dan penyegaran rohani” Jangan pernah menoleh kebelakang karena kita bisa saja menjadi Tiang garam seperti istri Lot ketika keluar dari Sodom dan Gomora.

Ketika kita Menyerah, kita mengangkat tangan tanda membutuhkan pertolongan, hal itu kita lakukan terus sampai Tuhan Yesus memerintahkan kita bangun dari sujud dan Ia menggengam tangan kita dan membuat kita segar dan sehat. harun dethan/motivator.

Tuhan Memelihara kita, Harun Dethan.

TUHAN MEMELIHARA KITA-MZM 17:8/HD.
November 2, 2008 at 7:02 am | In Uncategorized | Leave a Comment

Tuhan memelihara kita seperti biji mata-Nya. “Peliharalah aku seperti biji mata-Mu.” Protect me as you would your very eyes; Daud percaya bahwa Tuhan pasti memelihara. Keadaan yang dialami Daud adalah dikejar-kejar orang fasik yang ingin menggagahinya dan membinasakannya tetapi Daud tidak gentar, ia terus membangun kepastian dalam nuraninya bahwa Tuhan pasti memeliharanya bagaikan biji mata-Nya. Makanya Daud mengawali perjalanannya dengan memanjakkan sebuah doa “Protect me, O GOD: I trust in you safety. I say to the LORD, ” You are my Lord all the good things. I have come from you.” Jagalah aku ya Allah. sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata “Engkaulah TUHANKU, kebahagiaanku. tak ada yang melebihi Engkau! (MZM 16:1-2 BIS) Pemazmur menggunakan dua penggambaran yang mengingatkan kasih dan perhatian Tuhan, pertama “bijimata” yang menyatakan sesuatau yang bernilai dan di sayangi. kedua “Naungan sayapmu “ diambil dari seekor induk ayam yang melindungi anak-anaknya dengan sayapnya/perlindungan yang lembut.

Mengapa Tuhan memelihara kita seperti biji mata-Nya?

1. Supaya kita selamat dari kesengsaraan ” ingatlah kisah Yakub setelah 14 tahun bekerja pada Laban, jika bukan pemeliharaan Tuhan maka ia akan meninggalkan laban dengan tangan kosong.” Kej. 31:42

2. Supaya kita selamat dari kecurangan, ” Tuhan tidak akan memberikan ijin jika ada yang ingin mencurangi kita, Tuhan akan membela, memberi, membebaskan, membuat, menegakkan, mengasihi.” MZM 146:7-9.

3. Supaya kita selamat dari Kegelapan, ” Kegelapan tidak dapat menaklukan kita jika kita mengarahkan pandangan kita pada Tuhan dan bukan pada diri sendiri atau suasana, situasi dan keadaan.” MZM 112:4,7.

Hari ini kita mengerti bahwa, Tuhan memelihara kita seperti biji mata-Nya, kita begitu khusus /special dan kita tidak akan dibiarkan-Nya masuk dalam keadaan yang akan merugikan kita. harun dethan.

Sikap Yang Benar, harun dethan.

Miliki Sikap yang Tepat dalam Menghadapi Masalah/hd
November 25, 2008 at 2:55 am | In Uncategorized | Leave a Comment

Didasarkan pada Mazmur 34:20 dapat kita baca dalam terjemahan sehari-hari yakni
20 Banyaklah penderitaan orang baik, tetapi TUHAN membebaskan dia dari semuanya. Firman Tuhan yang baru saja kita baca dilatarbelakangi oleh kebaikan Tuhan yang ditunjukan kepada orang baik/benar bahwa ketika mereka mengalami penderitaan/kemalangan dan masalah mereka pasti dibebaskan asalkan setiap orang benar memberikan reaksi yang tepat pada masalah dengan sikap yang tepat. keahuilah bahwa ketika kita menghadapi masalah kita tidak sendirian ingatlah posisikan diri kita pada jangkauang Tuhan agar Ia mengingat janjinya untuk melepaskan kita. Bersikaplah yang tepat pada saat menghadapi masalah. pertanyaannya apa sikap kita ketika menghadapi masalah?1. Tetap hidup dalam Kemurnian, 2. Tetap hidup dalam Kekudusan, 3. Tetap hidup dalam Ketaatan.

Pertama : Orang yang hidup dalam Kemurnian, adalah bagaikan seorang bayi yang baru dilahirkan selalu membutuhkan "susu rohani yang murni" Petrus berkata dalam satu Petrus 2:2
2 Hendaklah kalian menjadi seperti bayi yang baru lahir, selalu haus akan susu rohani yang murni. Dengan demikian kalian akan tumbuh dan diselamatkan

Tuhan inginkan kita seperti bayi yang memiliki kemurnian "harum" ketika dicium dan "menangis" ketika membutuhkan sesuatu. Tuhan mau agar kita tidak hidup dalam kecemaran dunia ini. (bersambung)